
KITA pasti pernah mendapatkan cobaan yang berat, seakan hidup ini tak ada artinya lagi. “Syukuri apa yang ada, karena hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini. Melakukan yang terbaik”, demikian petikan lirik lagu ‘Jangan Menyerah’ yang dinyanyikan oleh D’Massive.
Kita sering beranggapan bahwa ujian itu selalu dipandang negatif sehingga masalah dan ujian adalah musuh bagi kita. Padahal kalau kita amati masalah dan ujian itu mengajarkan kita sebuah kenikmatan dan kesabaran.
Suatu ketika sayyidah Rasulullah berkunjung ke rumah putrinya yaitu Sayyidah Fatimah saat itu Rasulullah mendapatinya sedang menangis sambil menggiling gandum. Kemudian Rasul pun bertanya: “Wahai putriku, apa yang menyebabkan dirimu menangis? Semoga Allah tidak menyebabkan dirimu menangis. Fatimah kemudian menjawab: “Urusan rumah tangga dan dan penggilinganlah yang menyebabkan ananda menangis.
Kemudian Rasulullah mendekati putrinya dan duduk di sampingnya. Fatimah melanjutkan perkataannya: “Sudikah Engkau mencarikan pembantu untuk saya yang dapat meringankan pekerjaan rumah dan menggilingkan gandum wahai Rasulullah?”
Apa kemudian Rasulullah langsung mengabulkan apa yang anaknya minta? Ternyata, Rasulullah pun tidak langsung mengabulkannya. Padahal saat itu Rasulullah adalah seorang pemuka tertinggi di Madinah. Rasulullah kemudian memegang penggilingan gandum seraya mengucapkan bismillahirrahmanirrahim. Dengan izin Allah penggilingan itu berputar dengan sendirinya dan bertasbih kepada Allah sampai gandum tersebut habis tergiling oleh penggilingan tersebut.
Rasulullah pun bersabda kepada penggiling: “Berhentilah dengan izin Allah Subhanahu Wata’ala.” Penggilingan tersebut kemudian bertutur: “Wahai Rasulullah yang telah menjadikan Engkau Nabi dan Rasul Allah serta kebenaran dalam dirimu. Seandainya baginda menyuruhku untuk menggiling gandum dari ujung timur sampai ujung barat niscaya hamba akan lakukan apa yang engkau perintahkan. Sesungguhnya hamba mendengar salah satu ayat dari kitab Allah Subhanahu Wata’ala yang berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Penjaganya malaikat yang kasar dan keras. Serta tidak pernah mendurhakai Allah apa yang Allah perintahkan. Mereka mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka.”
Maka dari itu, saya takut wahai Rasulullah seandainya hamba masuk ke dalam golongan yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam kemudian bersabda, “Bergemberilah wahai batu, sesungguhnya engkau termasuk dari batu mahligai Fatimah di surga kelak.” Maka bergembiralah penggilingan tersebut mendengar sabda Nabi. Seketika itu juga diamlah sang batu.
Rasulullah bersabda kepada putrinya: “Wahai ananda, jika Allah menghendaki niscaya penggilingan itu akan berputar dengan sendirinya. Akan tetapi Allah menghendaki dituliskannya beberapa kebaikan untukmu dan dihapuskannya kesalahan-kesalahanmu serta diangkat beberapa derajatmu.”
Wahai Fatimah, perempuan mana yang menggilingkan gandum untuk suami dan anaknya maka Allah akan menjadikan setiap butir gandum sebagai satu kebaikan dan diangkat satu derajat. Perempuan yang mengalir keringatnya ketika menggiling gandum untuk suami dan anaknya niscaya Allah menjadikan dirinya dan neraka tujuh buah parit.
Hadapi, hadapi dan hadapi
Sebuah masalah itu seringkali membuat orang itu putus asa sehingga terkadang keluh kesah menjadi tujuannya. Bahkan sekelas putri Rasulullah pun mengalami masalah. Jadi, setiap manusia tidak pernah bisa lepas dari sebuah masalah. Tanpa dicaripun masalah itu datang dengan sendirinya.
Allah berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman.” (QS. Al-Baqarah: )
Disadari ataupun tidak masalah itu bisa menjadi musuh yang sangat menakutkan dan momok bagi dirinya. Bahkan bisa juga menjadi teman yang bisa menjadikan kita bertambah dewasa dan mengangkat derajat kita. Semua itu, tergantung bagaimana kita mensikapi dan menghadapi masalah itu sendiri.
Baca: Keteguhan: Rumus Hadapi Gelombang dan Kesulitan
Rasul mengajarkan penyelesaian masalah dengan selalu menggantungkannya kepada Allah. Dengan sabda Rasul terkait jaminan Allah kemudian membuat Fatimah menikmati masalah yang dihadapi.
Memang benar kehidupan ini penuh dengan masalah. Namun semua masalah ini bukan kita hindari, tetapi justru harus kita hadapi.
Dalam berbagai ayat atau hadits disebutkan, tidak dianggap beriman jika orang mukmin tidak melewati cobaan dan sabar dalam menghadapinya.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah: 214;
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء وَزُلْزِلُواْ حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” [QS: Al-Baqarah: 214]
Sabar dan Nikmati
Rasulullah pernah ditanya oleh sahabatnya, “Siapakah yang paling berat ujiannya?” beliau menjawab: “Para Nabi dan pengikutnya. Seseorang itu diuji sesuai dengan kadar agamanya. Maka semakin kuat kadar agamanya maka semakin berat ujiannya. Jika kadar agamanya lemah maka ia diuji sesuai dengan apa yang dia miliki. Seorang hamba akan selalu diuji sampai ia dibiarkan berjalan di muka bumi tanpa membawa dosa kesalahan.” [HR. Tirmidzi]
Jadi, setiap ujian bagi seorang mukmin adalah dalam rangkan proses pensucian dirinya dari dosa dan kesalahan. Maka dari itu salah satu sikap untuk menghadapi masalah dan ujian itu sabar dan menikmatinya dengan iman. Ingatlah setiap ada kesulitan pasti datang kemudahan.
Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [QS. Alam Nasyroh: 5]
Semoga dengan kesulitan atau cobaan yang sedang kita alami, pertanda jalan keluar dan pertolongan juga semakin dekat.*/ Khoirul Mu’min
(Admin Hidcom,Hidayatullah.com - Berita Dunia Islam, Mengabarkan Kebenaran )